Bipang Jangkar Pasuruan |
Di Pasuruan sendiri Bipang banyak ditemukan di hampir setiap pasar tradisional, terutama Pasar Induk Pasuruan yang dekat dengan Pelabuhan dan Stasiun Kota Pasuruan. Salah satu pabrik terbesar dan tertua pembuat Bipang adalah pabrik Jangkar, sehingga kebanyakan masyarakat mengidentikan Bipang dengan pabrik ini. Salah satu alasan pemilihan nama Jangkar pun tak lepas dari warga sekitar pabrik yang kebanyakan merupakan pelaut dan nelayan Pelabuhan Pasuruan*.
Pembuatan Bipang sendiri sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan memanaskan beras dalam suhu tinggi hingga mekar kemudian dicampur dengan gula cair dan vanili. Gula murni digunakan bukan hanya sebagi pemanis, melainkan juga sebgai pengawet Bipang. Setelah tercampur rata, Bipang dicetak dan dipotong-potong sesuai keinginan.
Dahulu Bipang identik dengan rasa vanila dan biasa dibungkus dengan daun pisang. Akan tetapi dengan banyaknya permintaan oleh-oleh khas Pasuruan, para produsen Bipang mulai menggunakan kemasan plastik yang kedap udara agar lebih awet dan tidak mudah melempem.
Rasa Bipang pun kini mulai beragam diantaranya melon, cokelat, strawberry, blueberry, durian dan juga kopi. Untuk masalah gizi teman-teman tidak perlu khawatir. Selain murah dan mengenyangkan, Bipang merupakan salah satu sumber energi karena bahan utamanya adalah Beras. Nilai nutrisi yang terkandung dalam 100g beras adalah energi sebesar 1.527kJ, yang terdiri dari Karbohidrat 79g, Gula 0.12g, Serat Pangan 1.3g, Lemak 0.66g, Protein 7.13g, Air 11.62g, beberapa Vitamin dan Mineral.
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi, fungsi dan pemeliharaan organ tubuh, dianjurkan mengkonsumsi 2 gram karbohidrat per kg berat badan. Namun jika memiliki aktivitas olahraga yang tinggi dalam seminggu dan ingin menambah berat badan atau massa otot, maka kebutuhan karbohidrat bisa meningkat menjadi 3-4 gram per kg berat badan tergantung dari berapa ribu kkal diet dalam sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar