Pulen
Punel artinya sama dengan Pulen. Nasi yang matangnya pas. Tidak terlalu kering. Tidak terlalu lembek. Konon, nasi punel berasal dari beras pada umumnya. Bedanya hanya dari cara memasaknya. Dari informasi teman yang domisili di Bangil, agar nasinya pulen, maka beras yng sudah dicuci bersih direndam dengan air panas. Lima belas sampai duapuluh menit. Baru kemudian ditanak seperti biasanya.
Jika nasi sudah matang, nasi segera diangkat dan dipindahkan ke wadah terbuka. Lalu nasi yang masih panas didinginkan dengan dikipas-kipas. Sesekali nasinya diaduk-aduk (diuleni), sehingga agak menggumpal. Jadi tidak dibiarkan begitu saja. Cara inilah yang konon bisa menjadikan nasi putih di Bangil ini benar-benar bertekstur lembut. Pulen !
Khas Bangil
Nasi Punel hanya dijumpai di Bangil. Awalnya merupakan nasi yang dijajakan oleh penjualnya keliling kampung. Karena peminat dan penikmatnya terus meningkat maka beberapa penjual akhirnya mendirikan depot Nasi Punel di pinggir jalan utama Bangil. Ada depot Setia Budi di Timur Stasiun Bangil. Depot Nasi Punel Hj. Lin di Jalan Jaksa Agung Suprapto, depan Masjid Manarul. Nasi Punel Putri Bu Nik, serta Nasi Punel Spesial Bu Dahlia, di Latek, Bangil Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar